Home > Berita terbaru
Produksi Minyak Anjlok, Ini Dia Kunci Energi Masa Depan RI
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news - 26 Oktober 2022
Home > Berita terbaru
Produksi Minyak Anjlok, Ini Dia Kunci Energi Masa Depan RI
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news - 26 Oktober 2022
Photo by Jan-Rune Smenes Reite from Pexels: https://www.pexels.com/photo/offshore-drilling-rig-on-body-of-water-3216911/
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut tingkat produksi minyak dalam negeri dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Berbanding terbalik, kebutuhan akan minyak diperkirakan akan terus melonjak.
Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM, Mustafid Gunawan menilai guna mengatasi kebutuhan energi yang terus melonjak, pemerintah mendorong pemanfaatan gas sebagai sumber energi di masa mendatang. Pasalnya, gas mempunyai peranan kunci yang cukup penting di tengah tren transisi energi.
"Konsumsi minyak naik sampai 1,5 juta barel, sementara produksi jauh di bawah itu salah satu alternatif utama gas sebagai transisi energi," ujar Mustafid dalam forum diskusi kebijakan implementasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) di Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Di samping gas sebagai jembatan menuju transisi energi, Indonesia juga memiliki cadangan gas yang cukup melimpah. Sehingga peran gas sebagai alternatif energi bersih dari fosil dapat dimaksimalkan.
"Aspek keekonomian juga lebih menguntungkan dari sisi hulu, di neraca gas kita punya perencanaan yang cukup panjang, sampai tahun 2060 di grand strategy energy," kata dia.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji sebelumnya menilai Indonesia bakal mempunyai prospek yang cukup cerah untuk gas bumi. Pasalnya, RI memiliki cadangan gas bumi yang melimpah.
Menurut dia, berbeda dengan minyak yang saat ini terus mengalami penurunan produksi, gas justru diperkirakan akan menjadi energi andalan masa depan RI.
"Kita sadari produksi minyak menurun dan kita mencoba untuk tidak menurunkan drastis tapi diupayakan flat dulu saat ini sekitar 610 ribu barel per hari (bph). Tapi untuk gas kita beruntung," ungkap Tutuka dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (10/10/2022).
Tutuka membeberkan Indonesia juga memiliki empat proyek gas yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional, diantaranya Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh Pertamina EP Cepu dan diperkirakan akan beroperasi komersial pada bulan ini, lalu proyek Train-3 Kilang LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat oleh BP dan diperkirakan akan beroperasi pada kuartal pertama 2023
Berikutnya, proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang dikelola Chevron Indonesia Company dan saat ini masih terus diskusi untuk pencarian operator baru untuk menggantikan Chevron. Kemudian, proyek Kilang LNG Abadi Masela yang dikelola oleh Inpex Corporation dan saat ini juga masih dalam proses divestasi oleh Shell.
"Juga nanti dari lapangan lain seperti Husky. Jadi gas kita masa depannya cukup bagus, belum yang lain yang belum eksplorasi. Kurang lebih begitu," ujarnya.